Lompat ke konten
Home » Langkah-Langkah Mendirikan Yayasan di Indonesia: Persyaratan dan Prosedur yang Harus Diketahui

Langkah-Langkah Mendirikan Yayasan di Indonesia: Persyaratan dan Prosedur yang Harus Diketahui

Mendirikan Yayasan

Mendirikan Yayasan di Indonesia adalah langkah strategis untuk memberi dampak positif melalui kegiatan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan merupakan suatu  yang memiliki kedudukan hukum yang kuat, sehingga memungkinkan pendiri dan pengurusnya untuk menjalankan program-program sosial secara berkelanjutan dan terorganisir. Namun, proses pendirian yayasan tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena melibatkan serangkaian persyaratan hukum dan prosedur administratif yang harus dipenuhi. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara rinci persyaratan serta prosedur yang berlaku untuk mendirikan yayasan di Indonesia, sehingga dapat membantu calon pendiri dalam mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik.

Persyaratan Mendirikan Yayasan

    Untuk mendirikan yayasan di Indonesia, ada beberapa persyaratan yang berlaku untuk pendiri, yaitu:

    1. Pendiri Yayasan: Yayasan dapat didirikan oleh satu atau lebih orang, baik perorangan maupun badan hukum. Pendiri yayasan harus memiliki niat yang baik dan tujuan yang mulia, yakni untuk kegiatan sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Penting untuk memastikan bahwa pendiri memiliki komitmen yang kuat terhadap visi dan misi yayasan yang akan didirikan.
    2. Modal Awal: Salah satu syarat utama mendirikan yayasan adalah memiliki modal awal berupa kekayaan yang terpisah dari kekayaan pribadi pendiri. Modal ini harus minimal senilai Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dan bisa berupa uang atau barang yang memiliki nilai ekonomi.
    3. Akta Pendirian: Proses pendirian yayasan harus dimulai dengan pembuatan akta pendirian di hadapan notaris. Akta ini harus disusun dalam bahasa Indonesia dan memuat anggaran dasar yayasan, termasuk nama yayasan, maksud dan tujuan, serta kekayaan awal. Tentunya akta pendirian ini menjadi dokumen legal yang mengikat yayasan dan pengurusnya.
    4. Nama Yayasan: Nama yayasan harus unik dan tidak boleh sama dengan nama yayasan lain yang sudah ada. Selain itu, nama yayasan tidak boleh bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan. Pemilihan nama yang tepat sangat penting karena akan mencerminkan identitas dan reputasi yayasan di mata publik.
    5. Tujuan dan Kegiatan: Yayasan harus memiliki tujuan yang jelas di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Kegiatan yayasan harus sesuai dengan tujuan yang tercantum dalam akta pendirian. Hal ini penting untuk menjaga konsistensi antara visi yayasan dengan aktivitas yayasan.
    6. Susunan Pengurus: Yayasan harus memiliki susunan pengurus yang terdiri dari Pembina, Pengurus, dan Pengawas. Pembina berperan sebagai penanggung jawab tertinggi, sedangkan Pengurus bertanggung jawab atas operasional yayasan, dan Pengawas bertugas mengawasi jalannya kegiatan yayasan.

    Baca Lainnya: Panduan Komprehensif untuk Pendirian dan Pengelolaan Yayasan

    Prosedur Mendirikan Yayasan

    Setelah persyaratan di atas terpenuhi, langkah berikutnya adalah mengikuti prosedur yang berlaku untuk mendirikan yayasan. Adapun beberapa prosedur yang berlaku untuk mendirikan organisai nirlaba ini, yakni:

    1. Pembuatan Akta Pendirian: Pendiri yayasan harus menyusun akta pendirian di hadapan notaris. Akta ini menjadi dasar legal bagi keberadaan yayasan dan harus memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Notaris akan membantu memastikan bahwa akta pendirian tersebut sah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
    2. Pengajuan Permohonan Pengesahan: Setelah akta pendirian selesai, pengurus yayasan harus mengajukan permohonan pengesahan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) melalui sistem administrasi badan hukum. Harus menyertai permohonan ini dengan dokumen pendukung seperti akta pendirian, surat keterangan domisili, dan dokumen lain yang relevan.
    3. Pengesahan oleh Menkumham: Menkumham akan memeriksa kelengkapan dan kebenaran dokumen yang diajukan. Jika semua persyaratan terpenuhi, Menkumham akan memberikan pengesahan atas pendirian yayasan. Berita Negara Republik Indonesia akan mengumumkan pengesahan ini, yang menandakan bahwa yayasan telah resmi berdiri secara hukum.
    4. Pendaftaran NPWP Yayasan: Setelah Menkumham mengesahkan yayasan, langkah selanjutnya adalah mendaftarkan yayasan untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Kantor Pelayanan Pajak setempat. NPWP bertujuan untuk kelancaran operasional yayasan dan kepatuhan terhadap kewajiban perpajakan.
    5. Izin Operasional: Jika yayasan berencana untuk menjalankan kegiatan tertentu yang memerlukan izin operasional, pengurus yayasan harus mengurus izin tersebut dari instansi terkait. Izin ini penting agar yayasan dapat menjalankan kegiatannya secara legal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    DASAR HUKUM 

    Kesimpulan

    Mendirikan yayasan di Indonesia merupakan proses yang melibatkan pemenuhan berbagai persyaratan hukum dan administratif. Dengan mengikuti langkah-langkah yang berlaku, calon pendiri dapat memastikan bahwa yayasan yang mereka bangun berdiri di atas dasar hukum yang kuat dan siap untuk beroperasi secara efektif. Setelah yayasan berdiri, tantangan berikutnya adalah menjalankan organisasi tersebut dengan transparansi, akuntabilitas, dan komitmen terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu, yayasan tersebut dapat memberikan dampak yang positif dan berkelanjutan bagi masyarakat luas. Pendirian yayasan yang terencana dan sesuai prosedur tidak hanya akan memperkuat legalitas yayasan tersebut, tetapi juga meningkatkan kepercayaan publik terhadap misi sosial yang diemban.

    Bersama BMG, wujudkan impian Anda untuk mendirikan yayasan yang kuat dan berkelanjutan, tanpa repot mengurus persyaratan yang rumit!!

    CONTACT US 

    Hotline: (6221) 86908595/96

    Whatsapp: 081802265000 (XL Axiata)

    Email: binamanajemenglobal@gmail.com

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *